Setelah berupaya keras selama berbulan-bulan menghapus citra yang kadang kurang baik, negara-negara berkembang yang tergabung dalam "Fragile Five" kembali diuji. Krisis di Irak dan dampaknya terhadap harga minyak membuat kurs mata uang 5 negara ini kembali lemah. Rupiah Indonesia, rand Afrika Selatan, rupee India, dan lira Turki adalah yang performanya paling buruk di antara 31 mata uang yang dianalisis Bloomberg selama sebulan belakangan."Kami khawatir dengan kondisi di Irak, yang menjadi potensi melemahnya performa aset negara berkembang. Minyak menjadi indikator risiko bagi negara-negara berkembang," kata Kepala Strategi Negara Berkembang Societe Generale Benoit Anne di London. Adapun rupiah memimpin pelemahan di antara mata uang negara-negara berkembang utama dalam sebulan belakangan. Rupiah anjlok 3,2 persen dan menyentuh level terendah dalam 4 bulan terakhir menjadi Rp 12.027 per dollar AS. Morgan Stanley merujuk istilah Fragile Five pada Agustus 2013 silam kepada mata uang 5 negara berkembang, yakni Indonesia, India, Turki, Brasil, dan Afrika Selatan. Mata uang kelima negara tersebut dinilai rentan karena ketergantungan terhadap investasi asing untuk membiayai defisit transaksi berjalan. sumber Khawatir tentang ketidakstabilan ekonomi? Jadilah mandiri dengan trading di pasar keuangan! Buka halaman Solusi Kami dan pilih akun yang cocok untuk leve trading dan modal anda!